KOMUNIKASI MASSA

• Menurut De Fleur dan Dennis Mcquail, komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan secara luas, dan terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat memperngaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda melalui berbagai cara.

• Komunikasi massa terjadi ketika sebuah sumber, biasanya sumber ini merupakan sebuah organisasi menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dengan khalayak yang besar. Komunikasi massa digunakan oleh lembaga atau instansi tertentu yang kepentingannya untuk kepentingan industri dan bersaing untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan komunikasi massa digunakan oleh perorangan yang kepentingannya untuk menghibur khalayak dan bersaing untuk mendapatkan penonton, rating, dan iklan yang banyak.

• Di dalam komunikasi massa, media yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dibagi menjadi tiga yaitu: 

1. Media Cetak yang biasanya terdiri dari koran, majalah, buletin, tabloid.
2. Media Eletronik yang bisasanya tediri dari TV, radio, dan film.
3. Media Online yang biasanya tediri dari website, blog, portal berita, dan media sosial.

• Ciri-ciri komunikasi massa:

1. Komunikasi massa berlangsung satu arah, karena dalam komunikasi massa menggunakan suatu media cetak, elektronik, dan online yang menghubungkan komunikator dengan komunikan yang banyak jumlahnya, sehingga umpan balik/ feedback yang diberikan mengalami penundaan. Umpan balik yang membutuhkan waktu dapat dilakukan dengan mengirimkan e-mail, twitter, menuliskan komentar di kolom komentar, atau media lain. Penundaan umpan balik/ feedback ini yang mengakibatkna komunikasi massa berlangsung satu arah.
2. Komunikator dalam komunikasi massa merupakan perwakilan dari suatu lembaga atau instasi dimana komunikator ini menyampaikan gagasan informasi yang berkaitan dengan fenomena yang terjadi atau isu yang sedang berkembang di dalam masyarakat.
3. Komunikan dari komunikasi massa itu merupakan khalayak yang luas, beragam yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, yang tidak diketahui identitasnya, tersebar, tidak saling mengenal satu sama lain karena adanya pengahalang yaitu tidak terjadi suatu komunikasi tatap muka dan tidak ada batas geografis dan kultural. Efek dari khalayak itu ada tiga, yaitu : Kognitif (mempengaruhi pengetahuan), Afektif (mengakibatkan terjadinya perubahan perasaan misalnya empati dan simpati), Behaviour (mempengaruhi dalam pengambilan keputusan).
4. Pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan bersifat umum atau menyangkut kepentingan masyarakat banyak, yang kemudian dibalut dengan unsur yang menarik. Penyampaian pesan bersifat terencana, terjadwal, dan terorganisasi (biasanya khusus pada perusahaan media. News value dalam komunikasi massa: Significance (penting atau tidak pentinganya suatu berita untuk khalayak), Timeliness (kebaruan dari berita yang hendak disampaikan kepada khalayak), Magnitude (besarnya dampak berita bagi khalayak), Proximity (kedekatan geografis atau kedekatan psikologis), Prominence (keterkenalan atau ketenaran orang yang diliput), Human Interest (berita yang disampaikan harus mengandung fakta-fakta).
5. Dalam penyampaian pesan komunikasi massa menggunakan teknologi seperti: gadget, komputer, dan laptop.

CONTOH KOMUNIKASI MASSA

Dari cuplikan video di atas, komunikator menyampaikan pesan kepada banyak komunikan melalui media massa baik media massa cetak, elektronik, maupun online. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa komunikasi yang terjadi di dalam cuplikan video tersebut merupakan salah satu contoh dari komunikasi massa karena berita tersebut dikonsumsi oleh massa atau khalayak banyak dan juga  karena komunikator menyampaikan pesan maupun informasi kepada banyak orang yang heterogen atau beragam karena memiliki latar belakang yang berbeda-beda, tidak diketahui identitasnya, dan tersebar di berbagai macam tempat atau daerah. Dalam cuplikan video di atas juga terdapat produk yang disampaikan yaitu berita itu sendiri yang mengandung banyak pesan bagi khalayak luas yaitu supaya tidak menyebarkan berita hoax yang tidak sesuai dengan fakta, supaya kejadian seperti cuplikan video di atas tidak terulang lagi dan dapat dijadikan pembelajaran oleh khalayak luas. Cuplikan video di atas juga berhasil menggiring opini publik untuk percaya dengan kata-kata yang disampaikan oleh Ibu Ratna Sarumpaet, walaupun tidak semua khalayak percaya tetapi setidaknya ada beberapa khalayak yang percaya dengan kata-kata yang disampaikan oleh Ibu Ratna Sarumpaet yang sebenarnya merupakan berita hoax dan pada akhirnya diakui oleh beliau sendiri di dalam cuplikan video di atas. Cuplikan video di atas juga disampaikan dengan menggunakan media massa online dan hal yang disampaikan juga bersifat umum atau menyangkut kepentingan banyak orang yaitu bagi masyarakat Indonesia khususnya yang kemudian juga memberikan efek yang besar pula yaitu efek kognitif yang mempengaruhi pengetahuan khalayak. Ada juga efek afeksi yang mengakibatkan khalayak mengalami perubahan perasaan menjadi simpati, empati, kesal, prihatin, dan lainnya. Dan juga efek behaviour yang mempengaruhi khalayak dalam melakukan pengambilan keputusan setelah melihat cuplikan video di atas, misalnya ada beberapa khalayak yang setelah melihat cuplikan video di atas akan menjadi tidak percaya lagi dengan tokoh-tokoh politik di negara ini.